gratefuldoggies.net – Pangolin adalah mamalia unik dalam ordo Pholidota, dikenal sebagai satu-satunya mamalia yang ditutupi sisik dari keratin seperti kuku manusia. Mereka bersifat nokturnal, hidup soliter dan beraktivitas di malam hari untuk memangsa semut dan rayap dengan lidah lengket dan panjang, mencapai setengah panjang tubuhnya .
Spesies pangolin terbagi menjadi delapan, tersebar di Asia dan Afrika: empat spesies Asia (seperti Sunda dan Indian pangolin) dan empat Afrika (salah satunya giant dan white-bellied pangolin). Habitat mereka bervariasi mulai dari hutan tropis, padang savana, hingga kebun karet dan sawit, menunjukkan adaptasi tinggi terhadap lingkungan manusia selama kehadiran serangga mencukupi .
Ecologically, pangolin sangat penting untuk pengendalian hama. Seekor pangolin dewasa mampu mengonsumsi hingga 70 juta serangga per tahun, membantu menyeimbangkan populasi semut dan rayap yang dapat merusak tanaman dan infrastruktur. Selain itu, aktivitas mereka menggali lubang aerasi juga memperbaiki struktur tanah, memberi manfaat bagi ekosistem lain seperti burung dan serangga tanah .
Sayangnya, pangolin menghadapi ancaman besar dari perburuan dan perdagangan ilegal. Mereka menjadi mamalia yang paling banyak diperdagangkan secara ilegal di dunia—diperkirakan jutaan individu ditangkap antara 2014–2021. Sisik dan dagingnya digunakan dalam pengobatan tradisional dan konsumerisme eksotis, meski tidak ada bukti ilmiah mengenai khasiat sisinya .
Seiring semakin kritisnya kondisi pangolin, langkah konservasi seperti pelindungan di bawah CITES Appendix I sejak 2017, dan peninjauan status sebagai spesies dilindungi penuh di AS, semakin intensif. Dokumenter terbaru juga meningkatkan kesadaran publik—contohnya “Pangolin: Kulu’s Journey” yang diharapkan menginspirasi perubahan perilaku konsumen di Asia.
Pangolin bukan hanya makhluk eksotis, tetapi pahlawan tak terlihat bagi ekosistem. Melindungi mereka berarti juga menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan ekosistem global.