gratefuldoggies.net – Di perairan jernih Papua Barat, ikan pelangi Kurumoi (Melanotaenia parva) bersinar sebagai salah satu ikan hias paling memukau, namun jarang dikenal dibandingkan arwana atau cupang. Dengan tubuh mungil berwarna biru kehijauan yang berkilau, ikan ini adalah endemik Danau Kurumoi, Raja Ampat, menjadikannya harta karun Indonesia. Cocok untuk akuarium kecil, Kurumoi menawarkan keindahan alami dan kemudahan perawatan bagi pemula. Artikel ini mengupas pesona ikan ini, dari habitat hingga tips memelihara, memperkaya wawasan pecinta ikan hias.
Ikan pelangi Kurumoi hanya tumbuh hingga 6 cm, dengan sirip transparan yang menari saat berenang. Menurut penelitian LIPI 2024, populasinya terbatas di danau vulkanik Papua, terancam oleh perubahan lingkungan, meski budidaya kini mulai dikembangkan di Sorong. Mereka hidup berkelompok, menyukai air bersuhu 24-28°C dan pH 7-8, makan pelet kecil atau cacing sutra. Di pasar lokal, harga sepasang Kurumoi sekitar Rp50.000, jauh lebih murah dari koi, menurut data Tokopedia 2024. Tantangannya, mereka sensitif terhadap perubahan air mendadak, jadi filter dan aerator wajib. Komunitas akuaris Indonesia, seperti di grup Aquascape Jakarta, memuji Kurumoi karena warnanya yang stabil tanpa pakan khusus.
Siapkan akuarium 60 liter dengan tanaman air seperti java moss untuk meniru habitat aslinya. Ganti air 20% seminggu sekali dan hindari kepadatan berlebih. Pasangkan dengan ikan damai seperti tetra untuk harmoni. Kurumoi bukan sekadar ikan hias—ia adalah jendela ke keajaiban Papua, mengajak kita menghargai biodiversitas Nusantara.